Subscribe Us

Header Ads

Dasar Materi Pengertian FTTH Fiber Optik

Ilmu Satria - FTTH

Perkembangan era menuntut keterbukaan data serta pastinya, komunikasi jadi salah satu aspek berarti yang mencirikan majunya sesuatu peradaban. Berusia ini, warga dimudahkan buat berbicara, apalagi dengan orang di belahan bumi yang lain. Semenjak ditemui telegram, radio, serta jaringan seluler, komunikasi terus menjadi gampang serta kilat.

Salah satu teknologi yang lagi dibesarkan bagaikan media komunikasi merupakan teknologi fiber optik. Fiber optik terkenal untuk

Zona pengguna senantiasa semacam perkantoran, bangunan besar, sekolah, ataupun rumah semacam produk terkini Telkom Indonesia ialah IndiHome ataupun produk First Media. Fiber optik sendiri ialah kabel dari material silika( kaca) yang sanggup menyalurkan sinar. Jadi, alih- alih dikirimkan lewat arus listrik di kawat tembaga semacam pada jaringan telepon, informasi dikirimkan dalam wujud sinar yang merambat lewat kaca fiber optik. Apalagi tidak hanya bagaikan media menyalurkan data, fiber optik pula bisa digunakan bagaikan sensor dengan bermacam aplikasi. Salah satunya merupakan fiber optik bagaikan sensor respirasi.

Keuntungan memilah teknologi fiber optik ini antara lain merupakan kecepatan yang besar serta kapasitas lebih besar, baca juga

Keunggulan Serat Optik– Perevolusi Dunia Telekomunikasi. Bayangkan apabila informasi dikirimkan dengan kecepatan sinar! Tidak terdapat di alam semesta ini yang melebihi kecepatan sinar. Pastinya data bisa menggapai tujuan lebih dahulu bila dibanding dengan kecepatan rambat arus listrik di kabel tembaga.

Topologi serta Teknologi FTTH


Arsitektur jaringan mengacu pada desain jaringan komunikasi serta sediakan kerangka kerja buat spesifikasi jaringan dari komponen raga buat layanan. Jaringan akses merupakan bagian dari jaringan komunikasi yang langsung tersambung ke pengguna akhir.

Dalam rangka buat memastikan interworking infrastruktur pasif serta aktif, merupakan berarti buat membuat perbandingan yang jelas antara topologi digunakan buat penyebaran serat( infrastruktur pasif) serta teknologi yang digunakan buat mengangkat informasi lewat serat( perlengkapan aktif).

2 topologi yang sangat banyak digunakan merupakan point- to- multipoint, yang kerap dikombinasikan dengan teknologi jaringan optik( PON) pasif, serta point- to- point, yang umumnya memakai teknologi transmisi Ethernet.

Point- to- multipoint topologi( P2MP) sediakan single" pengumpan" serat dari kantor pusat( ataupun POP) ke titik percabangan serta dari situ satu orang, serat spesial dikerahkan buat pelanggan. Suatu teknologi jaringan optik pasif semacam GPON memakai splitter optik pasif pada titik percabangan( s) serta Informasi dikodekan sehingga pengguna cuma menerima informasi dimaksudkan buat mereka.

teknologi Ethernet aktif pula bisa digunakan buat mengendalikan akses pelanggan dalam topologi point- to- multipoint memerlukan penempatan switch Ethernet di lapangan. Tiap pelanggan mempunyai koneksi point- to- point logis serta pengguna akhir mengirim serta menerima cuma informasi dimaksudkan buat mereka.

Point- to- point topologi( P2P) sediakan serat spesial antara Access Node( ataupun POP) serta pelanggan. Tiap pelanggan mempunyai ikatan langsung dengan serat spesial. Rute dari kantor pusat( CO) buat pelanggan bisa jadi hendak terdiri dari sebagian bagian dari serat bergabung dengan splices ataupun konektor, namun sediakan jalan optik terus menerus dari Access Node ke rumah. Mayoritas point- to- point penyebaran FTTH yang terdapat memakai Ethernet, yang bisa dicampur dengan skema transmisi yang lain buat aplikasi bisnis( mis Fibre Channel, SDH/ SONET). topologi ini pula bisa mencakup teknologi PON dengan menempatkan splitter optik pasif dalam Access Node.

Apapun arsitektur jaringan, merupakan berarti buat memikirkan gimana desain bisa pengaruhi evolusi jaringan di masa depan. Suatu jaringan FTTH merupakan investasi jangka panjang serta masa diduga dari kabel di dalam tanah paling tidak 25 tahun, tetapi, masa kerja bisa jadi hendak lebih lama lagi. Dengan perlengkapan aktif mungkin buat ditingkatkan sebagian kali dalam rentang waktu ini, itu wajib bisa jadi buat memakai kembali infrastruktur. Jadi keputusan yang terbuat pada dini proyek FTTH hendak mempunyai konsekuensi jangka panjang.

Kapasitas ataupun bandwidth dari jaringan ini pula besar sebab dalam satu kabel, sebagian rangkaian informasi bisa dikirim dalam waktu yang bertepatan, memakai metode WDM( Wavelength Division Multiplexing). Dengan bermacam riset yang dicoba dikala ini, tidak menutup mungkin kecepatan komunikasi dengan fiber optik hendak terus bertambah, terlebih terdapatnya metode DWDM( Dense Wavelength Division Multiplexing)[5].

Semacam halnya seluruh wujud komunikasi, dibutuhkan komponen pengirim( transmitter), jalan komunikasi, serta penerima( receiver) dalam membentuk sesuatu sistem komunikasi fiber optik. Tidak hanya itu, dibutuhkan sebagian perlengkapan yang bisa dikategorikan dalam komponen aktif serta pasif[1]. Komponen aktif merupakan perlengkapan yang memerlukan sumber listrik buat beroperasi. Contohnya merupakan laser, amplifier, modulator, attenuator, serta switch. Sebaliknya komponen pasif merupakan perlengkapan yang tidak memerlukan sumber tenaga lain serta cuma bekerja menyalurkan sinyal sinar. Contohnya merupakan fiber optik, konektor, splices, filter optik, serta coupler.

Struktur dasar sistem komunikasi fiber optik


Struktur dasar sistem komunikasi fiber optik ditunjukkan pada foto 1. Ada 3 aspek berarti ialah transmitter, jalan komunikasi, serta receiver.Tiap- tiap hendak dipaparkan dalam penjelasan berikut:

Transmitter
Transmitter terdiri atas sebagian bagian. Bagian utamanya merupakan sumber sinar yang dibantu oleh komponen multiplexer, modulator, coupler, dll. Sumber sinar yang digunakan dalam bidang komunikasi merupakan laser dioda ataupun LED. Keduanya dibedakan bersumber pada mekanisme pembangkitan sinar yang terjalin.

Multiplexer
Multiplexer merupakan sesuatu komponen yang membolehkan kenaikan kapasitas fiber optik lewat sistem TDM( Time Division Multiplexing) serta WDM( Wavelength Division Multiplexing). Pada TDM, data dari banyak sumber dikirimkan berentetan ke satu tujuan, sebaliknya pada WDM, sinyal tidak dikirimkan satu persatu melainkan masing- masing sumber mempunyai panjang gelombang yang berbeda, sehingga bisa dikirimkan bertepatan dalam satu fiber. Perihal ini menimbulkan kapasitas pada jaringan fiber optik WDM jauh lebih besar.[1]

Transmitter
Komponen transmitter selanjutnya merupakan modulator[1]. Sinyal elektrik diganti kedalam sinyal optik lewat proses modulasi. Modulasi merupakan gimana suatu sinyal data diterjemahkan ke sinyal lain yang bekerja bagaikan pembawa( carrier).

Jalan komunikasi FTTH


Suatu jaringan tidak bisa jadi cuma terdiri dari suatu kabel lurus melainkan ada sambungan maupun percabangan dari fiber optik. Sebagian tipe sambungan pada fiber optik merupakan coupler, konektor, serta splice. Coupler merupakan lensa mikro pada ujung fiber optik yang berperan memfokuskan sinar dari transmitter supaya terpandu dalam fiber secara optimal. Konektor merupakan sambungan antara ujung fiber optik dengan ujung lain yang sifatnya dapat dipasang serta dilepas kesekian kali.

Berbeda dengan konektor, sambungan berbentuk splice sebagian bertabiat permanen. Sambungan splice merupakan ikatan langsung antar 2 ujung fiber yang diperoleh lewat fusion ataupun mechanical splicing[1]. Pada tata cara fusion splicing, ujung fiber optik dipanaskan sampai lebur serta disambungkan secara permanen. Pada mechanical splicing, ujung fiber ditempelkan satu sama lain serta diikat dengan clamp ataupun tempat spesial.

Receiver
Optical Receiver berperan buat menerima sinyal sinar yang disalurkan fiber optik kemudian merubahnya kembali kedalam wujud sinyal elektrik. Receiver terdiri dari sebagian komponen ialah coupler, buat memfokuskan sinyal yang diterima mengarah photodetector, photodetector bagaikan penerima sinyal, serta demodulator buat mengganti sinyal kembali ke sinyal elektronik. 2 tipe photodetector yang penuhi ketentuan tersebut merupakan PIN Photodioda serta Avalanche photodioda( APD).

Fiber To The Home( FTTH)


Fiber To The Home( FTTH) merupakan sistem penyediaan akses jaringan fiber optik dimana titik konversi optik terletak di rumah pelanggan[3].

Titik konversi optik ialah ujung jaringan fiber optik di sisi client yang berperan bagaikan tempat konversi sinyal optik ke sinyal elektrik saat sebelum diakses oleh bermacam fitur. FTTH merupakan satu dari bermacam alternatif jaringan FTTX. Sebutan yang yang lain merupakan Fiber To The Building( FTTB), Fiber To The Curb( FTTC), Fiber To The Menara( FTTT), ataupun Fiber To The Zone( FTTZ).

Arsitektur jaringan komunikasi fiber optik yang digunakan dalam FTTH merupakan Passive Optical Network( PON). PON ialah jaringan point- to- multipoint yang tidak mempunyai komponen aktif tidak hanya di sisi Central Office( CO) serta sisi pelanggan/ user. Dengan kata lain, sinyal optik dikirimkan cuma lewat komponen pasif ialah fiber optik, splices, serta splitter/ combiner. PON ialah teknologi terkini sehabis Point- to- point fiber connection, dimana masing- masing client mempunyai jalan fiber optik individu buat mengarah CO, serta Active Optical Network( AON), ialah jaringan yang memerlukan komponen aktif berbentuk switch elektronik bagaikan penyalur data.[4]

Semenjak ditemui oleh British Telecom pada 1980- an, PON terus dibesarkan sebab mempunyai fleksibilitas besar. Teruji dari timbulnya bermacam skema jaringan baru yang berakar dari PON, ialah GE- PON, Broadband PON( BPON), GPON[5], XGPON, serta Ethernet PON( EPON)[6]. Pengembangan PON pula dicoba pada metode sharing informasi yang dicoba, ialah TDM- PON, WDM- PON, serta Hybrid- PON[4]. Topologi dari PON pula bisa divariasikan semacam jaringan pada umunya memakai topologi tree, bis, ataupun ring.

Semacam halnya sistem komunikasi optik yang dibahas tadinya, PON mempunyai komponen utama yang diucap dengan Optical Line Halte( OLT), Optical Network Unit( ONU)/ Optical Network Termination( ONT), serta Optical Distribution Network( ODN)[3]. Konfigurasi universal FTTH berbasis PON ditunjukkan oleh foto berikut:

  • OLT merupakan ujung fiber optik pada bagian CO yang menghubungkan jaringan ke backbone Metro Ethernet( ME) ataupun ke jaringan yang lain.
  • ONU ataupun ONT merupakan ujung fiber optik pada sisi pelanggan, dimana ada titik konversi optik


Wilayah Akses Fiber( DAF) ataupun bagian ODN yang dipecah jadi 4 segmen bersumber pada tipe kabel fiber optik yang digunakan, ialah:

  • Segmen 1: kabel feeder menghubungkan Optical Distribution Frame( ODF) serta Optical Distribution Cabinet( ODC)
  • Segmen 2: kabel distribusi serta Optical Distribution Point( ODP). ODC serta ODP ialah posisi sambungan( splice) serta splitter
  • Segmen 3: kabel drop serta Optical Halte Premises( OTP)
  • Segmen 4: kabel indoor yang diletakkan dalam rumah serta Optical Indoor Outlet( Roset)


Skema jaringn FTTH lagi digemari sebab walaupun sedikit mahal, teknologi fiber optik hendak sanggup bertahan lama serta ialah investasi yang menjanjikan. Tidak cuma buat akses internet, dikala ini tv kabel( IPTV) serta Wireless( Wi- Fi) pula mulai diintegrasikan kedalam komunikasi fiber optik. Walaupun masih cuma terdapat di kota besar, kita berharap segala indonesia bisa menikmati teknologi Ini kedepannya. 

Penutup


Itulah artikel yang dapat saya sampaikan mengenai dasar materi pengertian ftth fiber optik, jikalau artikel ini bermanfaat jangan lupa untuk di share ke media sosial kalian, terima kasih.

Posting Komentar

0 Komentar